Sesungguhnya segala puji hanyalah bagi Allah yang telah
memberikan petunjuk pada kita semua. Kepadanya pula tempat kita memohon ampun.
Dan kepadanya pula tempat kita memohon perlindungan dari keburukan-keburukan
perbuatan syetan dan manusia. Dan kepadanya pula tempat kita memohon bimbingan dari kesalah-kesalahan amalan kita.
Maka siapa saja yang diberi hidayah Allah, tidak akan ada yang bisa
menyesatkannya. Dan siapa saja yang disesatkan Allah, maka tiadalah yang mampu
memberi petunjuk kepadanya.
Dan kita pun salalu berharap agar kita senantiasa terglong
kepada orang-orang yang mengikuti sunnah Rasululloh Muahammad saw. Karena
tiadalah contoh ikutan yang bisa menyelamat diri kita dari jilatan api neraka
kecuali teladan yang telah dibawa oleh Muhammad saw. Dan kita pun haruslah terus
berharap agar kita selalu ditunjuki ke jalan yang lurus. Jalan yang akan
menyelamatkan kita dari panasnya azab neraka. Maka teruslah kita berharap agar
Allah ridha dengan semua yang sedang kita perbuatan. Dan tiada keridoan Allah
kecuali dengan mengikuti sunnah kekasihnya, apalagi jika bukan sunnah nabi
Muhammad saw.
Alhamdulillah, segala puji syukur pada Allah yang masih
memberi kesempatan bagi kita semua untuk melanjutkan pembahasan dalam
permasalahan jihad ini. berkat karunian nikmat dan fadhilahnya kita hingga
mampu melangkah hingga sejauh ini. Semoga apa-apa yang kita perbuat ini
mendapatkan ridho-Nya. Dan mudah-mudahan kita senantiasa diberikan kemudahan
dalam mengkaji dan memperlajari permaslahan yang sangat krusial ini.
Ya, inilah pembahasan yang sangat urgen pada masa sekarang
ini. Pembahasan permasalahan jihad. Perbuatan yang sudah banyak
orang-orang islam tinggalkan pada massa
sekarang ini. Padahal perbuatan ini sangatlah fundamental sekali kedudukannya
dalam penegakan dienul Islam itu sendir. Namun, masih ada seberkas syukur
bahagia. Kita masih mau menyempatkan waktu dalam membahasnya. Semoga setelah
usai pembahasan semua permasalahannya, akan mendatangkan kebaikan bagi diri
kita semua. Dan kita pun senantiasa berharap agar kita pun diberi kemampuan
untuk mengamalkan ilmu yang sedang kita pelajari ini dalam perbuatan yang
nyata.
Telah berlalu bagi kita dua bab permasalah yang cukup
berat dan pelik. Namun Allah memberi karuniaannya, hingga kita bisa melawati
pembahasan dengan menadapat jawaban yang sangat pasti dan begitu meyakinkan.
Kita pun mampu menepis segala tuduhan dan penyesatan tentang JIHAD itu sendiri
dalam pembahsan sebelumnya. Jika bukan karena ilmu yang Allah karunakan, apakah
kita mampu melewatinya? Jika bukan karena kemurahan Allah, apakah kita mampu
menjawab dan menepis semuanya? Tidak, sama sekali tidak! Ini adalah rahmat
Allah. Maka patutlah kita bersyukur. Dan semoga kita pun senantiasa berlindung
dari perbuatan takabur dan sombong atas apa-apa yang telah Allah karuniakan
pada kita semua.
Dalam bab ketiga ini InsyaAllah kita akan segera masuk
pada permasalahan fase-fase jihad dan pembagian jihad. Dimana dalam bab ini
akan dibahas fase-fase atau kronologis disyariatkannya jihad di muka bumi ini.
Dimana fase-fase itulah yang telah Rasululloh saw alami dan jalani dengan
begitu penuh keberserahan dan begitu banyak pengorbanan.
Lalu apa perlunya kita memperlajari fase-fase dalam jihad
ini? Jawabnya, sangat perlu. Dan bahkan jika saya katakan secara pribadi harus!
Mengapa dan untuk apa? Pertanyaan yang sangat cerdik dan menarik. Pertanyaan
yang akan menguak semua kepentingan dan urgensinya kita membahas fase-fase
jihad dalam Islam.
Pertama, agar kita tahu sejarah perjalan jihadnya
Rasululloh. Dengan begitu kita bisa mengambil istimbat hukum (kesimpulan) atas
dasar kesesuaian keadaan dan kondisi yang saat itu rasululloh alami. Jadi kita
tidak asal saja dalm mengambil keputusan dalam permasalahan jihad ini. karena
kita telah mengerti kondisi-kondisi yang berubah-ubah yang Rasululloh alami
lengkap dangan tindakannya. Dan tentunya tindakan-tindakannya itulah yang akan
kita jadikan teladan untuk mengikuti sunnahnya dalam menjalankan Islam ini.
Kedua, agar kita bisa memahami keadaan fiqiah yang sessuai
dengan ayat-ayat Al-Quran yang turun pada masa itu. Sehingga nantinya kita akan
tepat memberikan penjelasan pada orang-orang yang menetang jihad fie sabilillah
ini dengan alasan fase-fasenya belum sampai pada wajibkan jihad. Dan demi
Allah, alasan orang-orang dungu seperti itu akan kita jumpai dalam kehidupan
kita seharir-hari. Alasan yang akan mencul saat hari-hari kita, kita sibuk
untuk menyeru manusia menuju berjihad di jalan Allah. Perbuatan yang akan
mengangkat pelakunya pada derajat yang paling tinggi. Perbuatan yang akan
memuliakan Islam ke tempat yang paling mulia. Perbuatan yang akan membuat tidak
ada manusia lagi yang akan berani menghina dan melecehkan Islam. Perbuatan yang
akan membuat tidak ada lagi tangan-tangan dzalim yang menganiaya dan membunuh
saudara-saudara muslim kita.
Barulah setelah kita selesai membahas fase-fase jihad yang
pernah Rasululloh lalui itu. InsyaAllah, akan nampak bagi kita semua pembagian
jenis jihad yang ada dalam syariat Islam. Dan pada pembahasan itulah kita akan
mengulas dan membahas apa-apa saja yang mesti kita lakukan dalam fase-fase dan
bagian-bagian jihad tersebut.
Dengan demikian diharapkan, agar kita bisa mengkondisikan
diri kita untuk berjihad dengan taraf kemamapuan dan kafasitas kita pada masa
sekarang ini. Dengan catatan perbuatan kita itu tidak berarti menyalahi sunnah
dan menentang jihad yang telah
Rasulullos syariatkan sebagai perang.
Maka dair itulah kita semua harus ekstra berhati-hati
dalam mengambil segala tindakan dalam permasalahan jihad ini. dan kita pun
mesti cermat dalam mengkaji fase-fase dan pembagian jihad yang ada dalam
syariat Islam. Maka dari itu marilah kita memohon petunjukan dan pertolongan
pada Allah swt. Agar kita diberi kemudahan dalam memahaminya. Dan semoga kita
tidak termasuk orang-orang yang tersesat. Amieen!!!
1. Fase-Fase Jihad Yang Telah Rasululloh Lewati
Inilah pembahasan baru kita. Pembahasan yang akan semakin
jauh masuk ke dalam jihad itu sendiri. Kita akan mempelajari perjalan awal dari
jihad hingga jihad menjadi satu ketetapn syariat. Kita menapak tilas kisah
JIHAD dari bermakna bersungguh-sungguh sampai bermakna pernah terhadap
orang-orang kafir. Dan inilah kisah dari jihad itu, kisah yang sangat teratur
dan sangat tidak sedikit pun menjadi pemberat bagi hamba-hamba Allah yang
ikhlas dalam menjalankan dienul Islam-nya.
Untuk itu marilah sejanak kita ikuti perjalan panjang
penuh perjuangan manusia yang paling mulia dalam menegakan Islam. Pahit
getir perjuangan penegakan syariat Islam yang dilakukan oleh nabi Muhammad dan
para sahabatnya akan segera tersaji merdu di hadapan kita. Perjuangan yang
tidak mudah, perjuangan yang begitu penuh onak duri dan cobaan. Bagai badai
pekat yang datang silih berganti. Taidak pernah berhenti dan tidak pernah pula
meberi budi. Tanpa balas kasihan dan tanpa ada sidikit pun rasa kasih sayang
dari mereka kepada nabi Muhammad dan para sahabatnya. Namun, apa yang
rosululloh lakukan saat itu? Tetap tunduk pada syariat yang telah Allah
gariskan.
Subhanallah, begitulah akhlak seorang rasul. Apapun resiko
dan apa pun yang beliau terima beliau tetap mengikuti aturan Allah yang sesuia
dengan forsinya. Hingga beliau mampu mengalahkan mereka. Hingga Islam ini
tinggi kedudukannya di seluruh dunia. Hingga manusia-manusia yang dahulu
memusuhinya menjadi tunduk untuk beribadah pada Allah. Subhanallah, dan
subhanallah, lagi dan lagi subhanallah. Betapa mulianya kegigihan rasululloh
dalam berjuang untuk Islam. Tidakkah kita ingin meneladanya?
Dan kisah-kisah panjang tersebut akan segera tersaji dalam
penggalan-penggalan perjalan fase-fase jihad. Indahnya syariat jihad dalam
naungan Islam akan kita rasakan dalam bait-bait perjuangan Rasululloh dan para
sahabatnya dalam melewati fase-fase jihad yang telah Allah gariskan.
Syariat jihad mengalami beberapa fase proses perbahan
dalam perjalannnya. Oleh karena itulah syariat jihad dikenal dengan istilah
syariat tadarruj (bertahap). Hingga akhirnya mencapai pucak kesempurnaan
syariat yaitu jihad bermakna perang melawan orang-orang kafir.
Perjalan fase jihad pun terbagi atas empat fase yang harus
dilalui terlebih dahulu oleh nabi Muhammad saw dan para sahabatnya. Dan dalam
pembahasan berikut ini akan dijelaskan satu per satu fasenya tersebut. Akan
dibahas juga kondisi dan sikap kamu muslimin pada saat melewati fase-fase
tersebut. Maka sebelum memuliainya marilah kita senatiasa memohon petunjuk
kepada Allah. Agar kita tidak tergolong kepada golongan orang-orang yang
tersesat.
0 komentar:
Posting Komentar