Alhamdulillah,
segala puji hanyalah untuk Allah yang telah meciptakan tujuh lapis bumi dan
tujuh lapis bumi. Milik-Nyalah segala yang ada di dalamnya dan segala yang ada
di antara keduanya. Tiada kekuatan yang mampu menguasai makhluknya selain
kekuatannya. Dan tiadalah daya serta upaya bagi para hambanya untuk melawan dan
mendurhakai-Nya.
Alhamdillah,
berkat kekuatan dan seizinnya pulalah kita semua bisa melanjutakan pembahasan
jihad ini. Wajiblah kita bersyukur atas rakhmat dan fadilah-Nya yang
terlimpahkan untuk kita semua. Rahkmat dan Fadilah-Nya yang ditebar pada siapa
saja yang Ia kehendaki. Bertebaran banyak tidak terhingga dan tidakl mampu pula
kita menghitunggnya segala kauniannya ini. Semoga kta senatiasa terjaga dari
golongan orang-orang yang sombong dan enggan bersyukur.
Telah
berlalu bab satu yang penuh dengan tanya dan perdabataan hati yang cukup
sengit. Dan itu semua kita bisa lalui hanyalah dengan seizinnya. Tanpa qodrat
dan inayahnya tidaklah mungkin bagi kita semua mampu menjawab, memecahkan, dan
menjabarkan semua permasalahan yang sedang kita alami ini. Hanya atas
kuasanyalah kita bisa memahami dan mengerti apa-apa yang telah kita lalui
sebelumnya.
Maka
dari itu pada pembahasan di bab kedua ini mestilah kita selalu berserah dan
selalu memohon petunjuknya. Marilah kita mohon dibukankan hati kita untuk
ikhlas menerima ilmu. Marilah kita memohon agar akal kita cepat memahaminya.
Dan marilah kita memohon kepadanya agar jiwa raga kita mampu mengamalkan semua
ilmu yang telah ada digenggaman ini. Jangan pernah kita behenti mengharap
petunjuk dan pertolongan kepada-Nya. Kita sama-sama memohon agar yang haq
(benar) ditunjukan kebenarannya, dan memohon agar yang bathil itu, dinampakan
dengan jelas bahwa itu bathil.
InsyaAllah
pada bab kedua ini kita akan sama-sama membahas permasalahan MAKNA JIHAD DAN
PERTENTANGANNYA. Dalam bab ini kata akan menggali dan mempelajari apa dari
makna jihad secara tuntas. Baik itu menurut lugowi (bahasa) maupun secara syara
(Syariat). Lalu setelah itu kita pun akan coba mengulas, kemudian dilanjutkan
dengan membahas tuntas semua pertentangan yang muncul tentang masalah jihad
ini.
Karena
selain ada orang yang hendak mengadakan perbaikan di muka bumi ini ada pula
orang-orang yang hendak mengadakan kerusakan. Dan jika kita hendak berusaha
meninggikan kalimat Allah dengan menerangkan masalah JIHAD dengan
seterang-terangnya. Maka pastilah ada pula orang yang hendak mengahalangi niat
meluia kita itu. Pastilah ada sekelompok atau lebih yang menghendaki agar agama
Allah ini tetap kalah dan tetap terjajah. Mereka ingin memadamkan cahaya Allah
dengan mulut-mulut meraka. Sebagaimana Allah firmankan dalam surat Ash-Shof
ayat 8 :
“Mereka
ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah
(justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya". (Q.S
Ash-Shof : 8).
Orang-orang
yang Allah sebutkan dalam keterangan ayat di atas adalah nyata adanya.
Merekalah yang selalu berusaha mengaburkan makna jihad dengan mulut-mulut
mereka. Siang malam mereka lakukan itu tanpa henti dan tidak kenal lelah. Hal
itu mereka terus lakukan dengan begitu giat dan terprogram. Takan pernah
berhenti mereka sedetik pun sebelum meraka berhasil menjerumukan kita yang
ingin faham dalam dien ini.
Maka,
marilah kita meminta pertolongan Allah agar kita tidak ikut tergelincir oleh
tipu muslihat dan kelicikan lisan-lisan mereka. Lisan yang telah berkolaborasi
dengan kekuatan hasutan syetan. Semoga dalam membahas MAKNA JIHAD DAN
PERTENTANGANNYA pada kesempatan kali ini, kita diberi kekuatan dan petunjuk
yang nyata. Agar terbuka bagi kita urusan yang Haq dan urusan yang bathil. Materi selengkapnya akan terus di sajikan pada artikel-artikel selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar